Search

Friday, December 25, 2009

Empis-empis

Empis-empis Tempe bosok

Tempe bongkrek sing wis dalu (bosok) dadi menu poko kanggo nggawe empis-empis sing paling enak. Wong manggung paling seneng nek empis-empis sing arak di maem kuwe gawehane mgahnedhewe, mergane rasa ilate wis nggathel ra iso di manipulasi maneh. Nadyan okeh model empis-empis sing digawe, ning ora koyo empis-empis tempe bosok. Tempe bongkrek sing bosok kuwe nek durung dimasak dadi empis-empis rasane ora enak (njelehi) ning ojo takon nek wis dadi empis-empis, sopo wong manggung sing ora pengin maem?
Bahan pokok empis-empis:
Tempe bosok (wajib) ojo akeh-akeh wong mbing gawe ambu lan roso.
Lombok ijo (sak okeh-okehe) angger iso ngentekake, di sigar wae ra sah di tugel,
Ebi (anake urang garing) nggo tambah roso, sithik hae,
tambahi opo hae sing disenengi................ (jamur/ndog puyuh/daging/ tahu lsp)
Bumbune:
brambang, bawang, uyah, gulo jowo sithik, tumbar, ora usah nganggo mrico, laos, ojo lali godhong salam garing, ra sah nganggo bumbu masak ndak kanker. Kabeh bumbu di uleg (ojo di blender), ora usah lembut banget sing penting mlecet (terluka ha..ha...ha...).
Carane:
Kabeh bumbu mau di oseng ngasi ambune enak, nek wis ojo lali tempe bosoke di cemplungake.
Nek wis sak wetoro ambune enak, kabeh bahan di cemplungake, di wolak-walik men ra gosong.
Nek wis marakake wahing, njur di santeni sing kenthel (kanil), tunggu nganti santene umob.
Wis rampung (ojo lali di icipi kurang asin? legi? opo kurang ajar ha....ha...ha....
Ojo langsung di maem (yo luweh nek wani), enake di dem ndhisik.
Wong manggung mbiyen , empis-empis kuwe nggo lawuh sego jagung.
Nek ra percoyo takon mbahku (kuwe yo nek dhe'e wani). Hii....hiii....hiiiii.

MATI SURI KU

Gambaran tentang perjalananku selama Mati suri:


Tahun 1979 , aku tertabrak angkutan (colt) ketika aku keluar dari sekolah naik sepeda,  tubuhku terpelanting jauh hingga  kurasakan sakit yang tiada tertahan lagi.
Ketika itu aku masih dapat melihat tubuh dan orang disekirtarkau membawa aku ke Rumah sakit, hingga batas ketahanan sakitku tak dapat kurasakan lagi.

Karena aku tak bisa merasakan sakit lagi maka aku hanya bisa pasrah,
dan tubuhku mulai berputar dengan kepala sebagai pusatnya
hingga kurasakan ada sesuatu yang lepas dari diriku,
dan itu adalah aku sendiri.
Aku terbawa ke lorong gelap jauh tak berujung,
namun secara perlahan aku melihat secercah cahaya sinar di depan sana,
cahaya itu semakin jelas dan semakin besar, hingga aku terlempar dalam dunia yang cerah.
Dunia yang baru tanpa ada matahari, tak ada teman apalagi sodara
yang kutemui hanya hamparan dunia yang menyejukkan.



Hingga aku masuk ke dunia yang asing dan tidak pernah aku temui sebelumnya, 













Sampai sesaat aku berada di sini, aku mulai bertanya, dimanakah aku ini, dengan siapa aku di siniJika Engkau ada, maka tunjukkan keberadaan Mu itu.Aku meminta sesuatu yang diluar nalar otak manusi,namun apa yang kuminta , semuanya terpenuhi dengan tanpa jeda waktu
Ajaib Engkau yang berkuasa tas segala sesuatunya.........
























Dan aku mulai bosan dengan segalanya, tidak ada lagi tantangan, rasa senang, rasa sedih, rasa-rasa yang lain
tidak lagi bisa kurasakan
Sekarang aku dalam kesendirian, hanya berteman ketidak pastian kapan, kemana, apalagi, dan ketidakpastian segalanya, entah sampai kapan.

Ya Allah, Tuhanku, kali ini aku memohon satu hal yang pasti Engkau akan kabulkan, karena aku yakin itu,Aku mohon hidupkan aku kembali ke dunia , agar aku bisa memiliki bekal kepastian ketika esok aku kembali ke sini lagi, amin.Biarlah aku dengan segala jiwa dan ragaku ini akan kupersembahkan untuk saudara, teman, bahkan sesuatu yang aku benci sekalipun tetap akan kuberikan.karena kuyakin ini akan menjadi bekal yang berguna kelak ketika aku menghadap Mu kembali.


Dan,
seketika itu aku masuk ke dalam dimensi yang tidak aku ketahui, menelusuri dunia itu,
hingga aku merasakan betapa sulitnya aku bernafas, 
betapa sakitnya dadaku ketika aku menghirup udara,
betapa beratnya tanganku ketika akan ku angkat,
betapa bahagianya aku dengan segala rasa sakitku itu,
horeeeeee,
ternyata aku hidup kembali.

Dan, 
biarlah kesedihan, kepedihan, ketidak puasan,
itu menjadi kebahagiaanku untuk hidup ini.

Kali Mangut


"Spiritual Education of Karanggeneng people Regency".

Kala semua orang berfikir secara neo liberal (efek globalisasi) segelintir manusia masih tetap bertahan dengan apa yang diyakini akan membahagiakannya di kemudian hari.
Meski tanpa harap memiliki mobil mewh, gedung megah apalagi uang yang kurang berkah.......... mereka (termasuk aku kale) masih berpedoman pada prinsip "Alam mampu membahagiakan",
Disudut barat laut perkampungan Karanggeneng Tlogorejo Temanggung Jawa Tengah, di sini aku mulai mengenal dunia (fisik dan spiritual) hingga membawaku dalam sebuah keyakinan kepastian Surgawi.

Langkah Bijak

Setiap orang tentunya akan menghadapi sebuah persoalan (kecuali orang mati dan orang gila), namun berbagai reaksi ditunjukkan ketika menghadapinya.Berbagai kajian dan pengajian terdapat dimana-mana namun nampaknya belum dapat menyentuh ke sanubari orang yang mendengarkan/mengikutinya, kabar surga dan neraka nampak pula seolah hanya janji semata.
Dengan sudut pandang yang berbeda, di sini kita coba mengerti dan sebisa mungkin membantu seseorang yang sedang menghadapi sebuah persoalan.
Ada Tiga kelompok orang tentang  Kontinuitas berfikir manusia ketika menghadapi persoalan:
  1. Type Rendah, bingung ketika menghadapi persoalan, tidak mengetahui bagaimana jalan keluar dari sebuah persoalan, selalu minta petunjuk dan tingkat responsifnya rendah.
  2. Type Sedang, dapat menyelesaikan persoalan sesuai dengan pengalamannya, menafsirkan kemungkinan cara keluar dari persoalan, sulit merencanakan penyelesaian persoalan secara komprehensif.
  3. Type Tinggi, selalu dapat mencari alternatif cara keluar dari sebuah persoalan, dapat menggeneralisasikan berbagai cara penyelesaian persoalan, dapat membuat perencanaan yang matang tentang bagaimana keluar dari persoalan yang dihadapi.
Sebagian masyarakat kita masih berada pada type Rendah, hal ini ditunjukkan dengan "kepanikan" ketika menghadapi persoalan.  Di sisni kita coba berikan alternatif bantuan kepada orang lain sesuai dengan karakter/kemampuan yang dimilikinyaya. 
Berdasarkan kemampuan yang dimiliki seseorang, kita dapat melakukan langkah yang tepat ketika menghadapi orang tersebut, yaitu: 1)Manusia yang drop out, yang demikian mempunyai tingkatan komitmen rendah dan tingkatan abstraksi rendah. Orang dalam kategori ini kita menggunakan  orientasi directive. 2) Manusia yang kerjanya tak terarah (unfocused worker),  yang demikian (tingkat komitmennya tinggi, namun tingkat abstraksinya rendah) kita dapat menggunakan orientasi collaborative dengan titik tekan pada presentasi. 3) Manusia pengamat analisis (analytic observer), tingkat abstraksinya tinggi tetapi rendah tingkat komitmennya dapat menggunakan orientasi collaborative dengan titik tekan pada negosiasi. 4) Manusia profesional,memiliki tingkat komitmen tinggi dan abstraksi tinggi, pembina dapat menggunakan orientasi non directive. 
Dari keempat alternatif tersebut, sesuaikanlah dengan kemampuan yang dimiliki orang tersebut

Aku



kalau sampai waktuku
tak seorangpun yang kumau
hanya Kau sandaran akhir hayatku
biarlah nafas seirama langkah kaki
mengayun bersama nada kehidupan inik

Mas Guru, Matahari Itu sudah terbit !!!


Matahari itu telah terbit,
“TUNTUTAN PROFESIONALITAS GURU INDONESIA
Seirig menjamurnya proses sertifikasi guru, pemerintah bergerak terpadu dalam melakukan reformasi pendidikan (khususnya guru) melalui beberapa peraturan (tuntutan) , yang paling menggemparkan adalah ketika diberlakukannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/16/M.PAN-RB/11/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, tinggal menunggu petunjuk pelaksanaannya secara rinci dari Mendiknas.
Selain kompetensi pendidik (guru) lebih disempurnakan, aturan jenjang kepangkatan juga mengalami reformasi. Yang perlu kita cermati dan siapkan adalah pengaturan tentang kenaikan pangkat pada pasal 17 sebagai berikut:
Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a yang akan naik pangkat menjadi Guru Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 3 (tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
Guru Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b yang akan naik jabatan/pangkat menjadi Guru Muda, pangkat Penata, golongan III/c, angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat, paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit 3 (tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
Guru Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c yang akan naik pangkat menjadi Guru Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 6 (enam) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit 3 (tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
Guru Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan III/d yang akan naik jabatan/pangkat menjadi Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat, paling sedikit 8 (delapan) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang akan naik pangkat menjadi guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 12 (dua belas) angka kredit dari unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri
Pada intinya  dalam Permenpan sebelumnya kewajiban melakukan pengembangan profesi berupa publikasi karya ilmiah diwajibkan mulai pangkat Pembina, golongan IV/a, setelah terbitnya peraturan ini kewajiban menulis dan memublikasikan karya ilmiah dimulai sejak guru berpangkat Penata Muda Tk. I, golongan III/b yang ingin naik pangkat ke jenjang berikutnya sampai golongan IV/e (setara dosen).
Matahari sudah terbit (aturan) kita dihadapkan pada silaunya (Juknis/juklak) dan kita tertunduk kepanasan (bagi yang tidak siap) selanjutnya senya kan pasti dating (pension) dan indahnya rembulan kan kita nikmati (kesuksesan anak cucu kita) sebagaimana lantunan tembang Ilir-ilir.

Monday, November 16, 2009

AKU

KALI MANGUT

sebuah inspirasi hidup
dan memberi hidup
untuk selalu hidup
tetap hidup