Search

Friday, December 25, 2009

Langkah Bijak

Setiap orang tentunya akan menghadapi sebuah persoalan (kecuali orang mati dan orang gila), namun berbagai reaksi ditunjukkan ketika menghadapinya.Berbagai kajian dan pengajian terdapat dimana-mana namun nampaknya belum dapat menyentuh ke sanubari orang yang mendengarkan/mengikutinya, kabar surga dan neraka nampak pula seolah hanya janji semata.
Dengan sudut pandang yang berbeda, di sini kita coba mengerti dan sebisa mungkin membantu seseorang yang sedang menghadapi sebuah persoalan.
Ada Tiga kelompok orang tentang  Kontinuitas berfikir manusia ketika menghadapi persoalan:
  1. Type Rendah, bingung ketika menghadapi persoalan, tidak mengetahui bagaimana jalan keluar dari sebuah persoalan, selalu minta petunjuk dan tingkat responsifnya rendah.
  2. Type Sedang, dapat menyelesaikan persoalan sesuai dengan pengalamannya, menafsirkan kemungkinan cara keluar dari persoalan, sulit merencanakan penyelesaian persoalan secara komprehensif.
  3. Type Tinggi, selalu dapat mencari alternatif cara keluar dari sebuah persoalan, dapat menggeneralisasikan berbagai cara penyelesaian persoalan, dapat membuat perencanaan yang matang tentang bagaimana keluar dari persoalan yang dihadapi.
Sebagian masyarakat kita masih berada pada type Rendah, hal ini ditunjukkan dengan "kepanikan" ketika menghadapi persoalan.  Di sisni kita coba berikan alternatif bantuan kepada orang lain sesuai dengan karakter/kemampuan yang dimilikinyaya. 
Berdasarkan kemampuan yang dimiliki seseorang, kita dapat melakukan langkah yang tepat ketika menghadapi orang tersebut, yaitu: 1)Manusia yang drop out, yang demikian mempunyai tingkatan komitmen rendah dan tingkatan abstraksi rendah. Orang dalam kategori ini kita menggunakan  orientasi directive. 2) Manusia yang kerjanya tak terarah (unfocused worker),  yang demikian (tingkat komitmennya tinggi, namun tingkat abstraksinya rendah) kita dapat menggunakan orientasi collaborative dengan titik tekan pada presentasi. 3) Manusia pengamat analisis (analytic observer), tingkat abstraksinya tinggi tetapi rendah tingkat komitmennya dapat menggunakan orientasi collaborative dengan titik tekan pada negosiasi. 4) Manusia profesional,memiliki tingkat komitmen tinggi dan abstraksi tinggi, pembina dapat menggunakan orientasi non directive. 
Dari keempat alternatif tersebut, sesuaikanlah dengan kemampuan yang dimiliki orang tersebut